tag:blogger.com,1999:blog-38925011542353414072024-02-21T19:09:54.365+07:00WELCOME TO MEGA PROJECT JATIGEDESIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-83327456671134908382009-12-25T10:26:00.000+07:002009-12-25T10:26:08.171+07:00Tips Touring<img alt="touring1" src="http://gustomobil.files.wordpress.com/2009/02/touring1.jpg?w=500&h=375" /><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br />
<div style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 12px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 12px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sejak motor menjadi pilihan dibandingkan mobil, dan ekonomi Indonesia pelan-pelan bangkit… motor makin berseliweran … ampe mumet.. kalo pagi ngeliatnya… Dan bermuncullan lah komunitas ataupun club motor.. Dan salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan adalah touring…!!! Jalan-jalan ke luar kota secara berkelompok (group). Touring ..perlu memperhatikan pula rambu-rambu lalu lintas… dan memperhatikan hak orang lain sesama pengguna jalan… Kenapa ?? Yah itu jalanan bukan milik kita sendiri… itu jalan dibayar dari duit rakyat.. jadi rakyat lain mempunyai hak yang sama.. Teruz ..apa sih yang harus diperhatikan dalam touring… berikut ulasannya <span id="more-143" style="font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><br />
</div><ol style="font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 12px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 12px; padding-bottom: 0px; padding-left: 40px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam touring harus ada <strong style="font-weight: bold; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Road Captain atau pemimpin…</strong> Ini orang yang bertanggung jawab terhadap Touring secara keseluruhan. Road Captain harus bisa mengendalikan anggota touring lain. Road Captain harus mempunyai kapabilitas mengenal jalan, route yang terbaik, kapan harus berhenti untuk ngisi bensin dan kapan harus ngelanjutkan perjalanan. Road Captain ini paling depan… tidak ada satu anggota pun yang boleh mendahului Road Captain… Dalam menjalankan tugasnya Road Captain, dibantu oleh satu atau beberapa <strong style="font-weight: bold; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sweeper</strong>.. yang tugasnya memastikan tidak ada yang kececer / tertinggal anggota touring lain…</li>
<li style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Setiap anggota Touring harus memeriksa kendaraan motornya dengan baik… minimal check oli, busi, rem, ban … Ini cukup penting, kalau nggak bisa mengganggu touring itu sendiri… Kalau nggak menggunakan ban tubeless, sebaiknya bawa ban serep.. dan peralatan untuk buka ban yang sederhana.. dan juga pompa portable.. Khusus motor gede, biasanya juga mengikutsertakan mobil storing… jadi kalau ada yang mogok / rusak.. itu moge langsung diangkut ke mobil storing… dan nggak ganggu perjalanan… </li>
<li style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam touring hendaknya memperhatikan rambu-rambu… rombongan menyalakan hazard.. Road Captain nggak menggunakan sirine / lampu rotator… itu dilarang..(melanggar undang-undang) kecuali rombongan itu dikawal ama pak pulisi.. yah sah-sah saja… Jika mau menyalip kendaraan lain.. saliplah dari kanan.. dan berilah tanda klakson dsb..</li>
<li style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kalau jalanan lagi macet… yah sabar… hormati pengendara lain.. jangan gebrak-gebrak mobil orang… ada baiknya touring dilakukan pagi-pagi sekali… ataupun kadang dilakukan malam hari.. tapi kalau malam hari.. harus extra hati-hati… karena biasanya ada anggota yang meleng.. model saya kalau malam ..suka nggak begitu jelas ngeliatnya… (bawaan orok..)</li>
<li style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Formasi touring sebaiknya zig-zag… nggak berjajar.. hal ini perlu untuk meminimalkan resiko.. seperti menguranginya terjadi senggolan … mengurangi terjadinya tabrakan beruntun..dsb Oh ya jarak antar baris tergantung motornya sendiri.. Kalau moge yah minimum 40 meters.. tapi kalau bebek.. yah bisa lebih pendek… </li>
</ol><div style="color: #666666; font: normal normal normal 1em/normal 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 12px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 12px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan perlu diingat hargailah pengendara lalu lintas lain… karena mereka adalah saudara kita juga… mereka bayar pajak… dan mereka ingin selamat sampai ditujuan… demikian pula dengan kita yang suka touring<br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-89214731606398132112009-12-25T10:05:00.000+07:002009-12-25T10:05:09.254+07:00Cara Setting Klep Sepeda Motor<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Georgia, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">Tips Setting Klep Sepeda Motor (Honda)<br />
</div><div style="text-align: justify;">Peringatan : setelan klep yang benar atau salah akan mempengaruhi terhadap performa mesin Sepeda Motor.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut ini cara-cara ringkas yang tepat menyetel klep pada Sepeda Motor Honda.<br />
<ol><li>Persiapkan alat-alat antara lain:<br />
* Obeng (-) besar<br />
* Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Karisma)<br />
* Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger)<br />
* Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)<br />
* Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport)<br />
* Ring 17 (untuk motor tipe Sport)<br />
* Ring 24 (untuk motor tipe bebek)<br />
* Fuller gauge 1set<br />
* Valve Adjusting wrech (kunci klep)<br />
</li>
<li> Buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport).</li>
<li>Awalnya posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam.</li>
<li>Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil blok magnet.</li>
<li>Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya sudah dalam posisi bebas.</li>
<li>Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran untuk tiap-tiap motor sbb:<br />
<ul><li>Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (±0,01mm).</li>
<li>Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran celah klep = 0,05mm (±0,01mm).</li>
<li>Tipe Bebek (Supra X 125, Karisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm (±0,01mm)</li>
<li>Tipe Matic (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (±0,01mm) Klep Ex : 0,26mm (±0,01mm) ).</li>
</ul>Cara penyetelannya adalah, kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11.<br />
</li>
<li>Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep, putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik terasa seret dan apabila didorong tidak bisa.</li>
<li>Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi, sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak bisa).</li>
<li>Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya. </li>
</ol></div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-38189221764822696032009-12-20T14:59:00.000+07:002009-12-20T14:59:47.609+07:00Sebab Terjadinya Petir Atau Halilintar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQCSxCWcjntwhlS-vZXQiI1aZ8O_qMMXaku3aIdTAnWvs61NWJE8AyCptatMRhwPORCyE6zEpWACVwhsk3ZsYRgVNrXLXJByGe6oNr_v4xbfO3xYLdiU97-V8AmLhI0wCAPms8ZBfSqIE/s1600-h/300px-lightning_over_oradea_romania_cropped1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQCSxCWcjntwhlS-vZXQiI1aZ8O_qMMXaku3aIdTAnWvs61NWJE8AyCptatMRhwPORCyE6zEpWACVwhsk3ZsYRgVNrXLXJByGe6oNr_v4xbfO3xYLdiU97-V8AmLhI0wCAPms8ZBfSqIE/s320/300px-lightning_over_oradea_romania_cropped1.jpg" /></a><br />
</div><b></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Petir</b> atau <b>halilintar</b> adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut <b>kilat</b> yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan udara dan kecepatan cahaya.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (<i>energy storage</i>). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (<i>intercloud</i>), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Udara" title="Udara"></a>udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.<br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-78058059345892955042009-12-20T14:48:00.001+07:002009-12-20T14:48:24.015+07:00Kenapa Pesawat Bisa Terbang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj74pQBl4025-sPVaRZMSOmo33zox2ETD6OimSXHWpZZOOZROTWzC7eM3NPEXxSlbT2OPZyqdmZ28pplZ8d2J5JCg-JF3_njXASYNedoGQtFooLTZgXrBbsjy0K_nozd5X0Nl9QUdJId34/s1600-h/3.engine+turbo+FANresize.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj74pQBl4025-sPVaRZMSOmo33zox2ETD6OimSXHWpZZOOZROTWzC7eM3NPEXxSlbT2OPZyqdmZ28pplZ8d2J5JCg-JF3_njXASYNedoGQtFooLTZgXrBbsjy0K_nozd5X0Nl9QUdJId34/s320/3.engine+turbo+FANresize.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Pesawat terbang adalah mesin atau kendaraan<span> </span>apapun yang mampu terbang di atmosfer. Prinsip-prinsip terbangnya menggunakan hukum fisika yakni memanfaatkan hukum bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminiar sayap yang dihasilkan akibat daya dorong mesin pesawat. Sebagian besar pesawat komersial saat ini menggunakan mesin turbofan. Turbofan berasal dari dua kata, yakni turbin dan fan. Komponan fan merupakan pembeda antara mesin ini dengan turbojet. Pada mesin turbojet, udara luar dikompresi oleh kompresor hingga mencapai tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar (avtur).</span><br />
</div><div> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Pembakaran udara bahan bakar tersebut akan meningkatkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida bertekanan tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan kecepatan sangat tinggi. Perbedaan kecepatan udara masuk dan fluida keluar dari mesin mencitpakan gaya dorong T (Hukum III Newton: Aksi dan Reaksi). Gaya dorong T ini dimanfaatkan untuk bergerak dalam arah horizontal dan sebagian diubah oleh sayap pesawat menjadi gaya angkat L.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span><span id="more-28"></span><br />
</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Fan pada mesin turbofan berfungsi memberikan tambahan laju udara yang memasuki mesin melalui bypass air. Udara segar ini akan bertemu dengan campuran udara bahan bakar yang telah terbakar di ujung luar mesin. Salah satu keuntungan penggunaan turbofan adalah dia mampu meredam kebisingan suara pada turbojet. Namun karena turbofan memiliki susunan komponen yang relatif kompleks, maka mesin jenis ini sangat rentan terhadap gangguan FOD (Foreign Object Damage) dan pembentukan es di dalam mesin. Masuknya FOD (seperti burung) ke dalam mesin bisa menyebabkan kejadian fatal pada pesawat.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Pesawat terbang memiliki kemampuan bergerak dalam tiga sumbu, yakni pitch, roll, dan yaw. Gerak naik turunnya hidung pesawat dikontrol oleh elevator, gerak naik turunnya sayap pesawat dikontrol oleh aileron, sedangkan gerak berbelok dalam bidang horizontal dikontrol oleh rudder yang berada di sirip (fin) pesawat. Selain itu, dibagian belakang sayap juga terdapat flap yang berfungsi membantu meningkatkan gaya angkat pada saat take off maupun mengurangi gaya angkat pada saat landing (air brake). Pada saat menjelajah (cruise) flap ini akan masuk ke dalam sayap untuk mengurangi gaya hambat D pesawat..</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span> </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><strong><span>Gaya-Gaya Apa Saja yang Bekerja pada Pesawat Terbang dan Helikopter?</span></strong><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: ""; font-size: 11pt; line-height: 115%;">Ada beberapa macam gaya yang bekerja pada benda benda yang terbang di udara. Namun hingga saat ini, setidaknya ada 3 penjelasan yang diterima untuk fenomena munculnya gaya angkat pada sayap: prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda. Sayap pesawat memiliki kontur potongan melintang yang unik: airfoil. Pada airfoil, permukaan atas sedikit melengkung membentuk kurva cembung, sedangkan permukaan bawah relatif datar. Bila sekelompok udara mengenai kontur airfoil ini, maka ada kemungkinan bahwa udara bagian atas akan memiliki kecepatan lebih tinggi dari bagian bawah. Hal ini disebabkan karena udara bagian atas harus melewati jarak yang lebih panjang (permukaan atas airfoil adalah cembung) dibandingkan udara bagian bawah.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 <![endif]--><!--[if gte mso 9]> <![endif]--><!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Dotum; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-alt:돋움; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@Dotum"; panose-1:2 11 6 0 0 1 1 1 1 1; mso-font-charset:129; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:507981471; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:184575562 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --><!--[if gte mso 10]> <! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} --> <!--[endif]--><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span>Prinsip Bernoulli</span></strong><span> menyatakan bahwa semakin tinggi kecepatan fluida (untuk ketinggian yang relatif sama), maka tekanannya akan mengecil. Dengan demikian akan terjadi perbedaan tekanan antara udara bagian bawah dan atas sayap: hal inilah yang mencipakan gaya angkat L. Penjelasan dengan prinsip Bernoulli ini masih menuai pro kontra; namun penjelasan ini pulalah yang digunakan Boeing untuk menjelaskan prinsip gaya angkat.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span>Hukum III Newton</span></strong><span> menekankan pada prinsip perubahan momentum manakala udara dibelokkan oleh bagian bawah sayap pesawat. Dari prinsip aksi ?reaksi, muncul gaya pada bagian bawah sayap yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan sayap untuk membelokkan udara. Sedangkan penjelasan menggunakan efek Coanda menekankan pada beloknya kontur udara yang mengalir di bagian atas sayap. Bagian atas sayap pesawat yang cembung memaksa udara untuk mengikuti kontur tersebut. Pembelokan kontur udara tersebut dimungkinkan karena adanya daerah tekanan rendah pada bagian atas sayap pesawat (atau dengan penjelasan lain: pembelokan kontur udara tersebut menciptakan daerah tekanan rendah). Perbedaan tekanan tersebut menciptakan perbedaan gaya yang menimbulkan gaya angkat L. Meski belum ada konsensus resmi mengenai mekanisme yang paling akurat untuk menjelaskan munculnya fenomena gaya angkat, yang jelas sayap pesawat berhasil mengubah sebagian gaya dorong T mesin menjadi gaya angkat L. Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi gaya angkat (<em>lift</em>), gaya dorong (<em>thrust</em>), gaya berat (<em>weight</em>), dan gaya hambat udara (<em>drag</em>). Gaya-gaya inilah yang mempengaruhi profil terbang semua benda-benda di udara, mulai dari burung-burung yang bisa terbang mulus secara alami sampai pesawat terbang yang paling besar sekalipun.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Namun hal mendasar yang menyebabkan pesawat itu bisa mengudara adalah lebih kepada karena gaya angkat yang lebih tunduk kepada hukum Newton ketiga, yang secara sederhana berbunyi : SETIAP AKSI (daya) AKAN MENDAPAT REAKSI YANG BERLAWANAN ARAH DAN SAMA BESAR.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 <![endif]--><!--[if gte mso 9]> <![endif]--><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Gaya hambat udara (<em>drag</em>) merupakan gaya yang disebabkan oleh molekul-molekul dan partikel-partikel di udara. Gaya ini dialami oleh benda yang bergerak di udara. Pada benda yang diam gaya hambat udara nol. Ketika benda mulai bergerak, gaya hambat udara ini mulai muncul yang arahnya berlawanan dengan arah gerak, bersifat menghambat gerakan (itu sebabnya gaya ini disebut gaya hambat udara). Semakin cepat benda bergerak semakin besar gaya hambat udara ini. Agar benda bisa terus bergerak maju saat terbang, diperlukan gaya yang bisa mengatasi hambatan udara tersebut, yaitu gaya dorong (<em>thrust</em>) yang dihasilkan oleh mesin. Supaya kita tidak perlu menghasilkan <em>thrust </em>yang terlalu besar (bisa-bisa jadi tidak ekonomis) kita harus mencari cara untuk mengurangi <em>drag</em>. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan desain yang <em>streamline</em> (ramping).</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Supaya bisa terbang, kita perlu gaya yang bisa mengatasi gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya ke atas (<em>lift</em>) ini harus bisa melawan tarikan gravitasi bumi sehingga benda bisa terangkat dan mempertahankan posisinya di angkasa. Lalu bagaimana kita bisa mengatasi gravitasi ini? Ini saatnya memanfaatkan bantuan dari fisikawan-fisikawan legendaris: Isaac Newton, Bernoulli, dan Coanda</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 <![endif]--><!--[if gte mso 9]> <![endif]--> <span>Isaac Newton yang terkenal dengan ketiga persamaan geraknya menyumbangkan hukum III Newton tentang Aksi-Reaksi. Sayap pesawat merupakan bagian terpenting dalam menghasilkan <em>lift</em>. Partikel-partikel yang menabrak ini lalu dipantulkan ke bawah (ke arah tanah). Udara yang menghujani tanah ini merupakan gaya AKSI. Nah, ini baru aksi yang disebabkan proses yang terjadi di bagian bawah sayap. Di bagian atas sayap, ada proses lain yang juga menghasilkan aksi. Di sini Bernoulli dan Coanda ‘bekerja sama’. Sewaktu udara akan mengalir di bagian atas sayap, tekanannya sebesar P1. Ketika udara melewati bagian lengkung pesawat, tekanan udara di daerah itu turun menjadi P2. Menurut Coanda, udara yang melewati permukaan lengkung akan mengalir sepanjang permukaan itu (dikenal sebagai Efek Coanda). <span> </span>Udara yang melewati bagian atas sayap ini mirip udara yang bergerak sepanjang botol. Udara ini akan mengalir sepanjang permukaan atas sayap hingga mencapai ujung bawah sayap. Di ujung bawah sayap itu partikel-partikel udara bergerombol dan bertambah terus sampai akhirnya kelebihan berat dan berjatuhan (<em>downwash</em>). Siraman udara atau <em>downwash </em>ini juga merupakan komponen gaya AKSI. Tanah yang menerima gaya aksi ini pasti langsung memberikan gaya REAKSI yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi berlawanan arah. Karena gaya aksinya menuju tanah (ke arah bawah), berarti gaya reaksinya ke arah atas. Gaya reaksi ini memberikan gaya angkat (<em>lift) </em>yang bisa mengangkat pesawat dan mengalahkan gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Sumber gaya angkat <em>(lift) </em>yang lain adalah perubahan tekanan udara di P2.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Dari beberapa hal, bagusnya kinerja penerbang dalam sebuah penerbangan bergantung pada kemampuan untuk merencanakan dan berkordinasi dengan penggunaan tenaga (power) dan kendali pesawat untuk mengubah gaya dari gaya dorong (thrust), gaya tahan (drag), gaya angkat (lift) dan berat pesawat (weight). Keseimbangan dari gaya-gaya tersebutlah yang harus dikendalikan oleh penerbang. Makin baik pemahaman dari gaya-gaya dan cara mengendalikannya, makin baik pula ketrampilan seorang penerbang.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span>Berikut ini hal-hal yang mendefinisikan gaya-gaya tersebut dalam sebuah penerbangan yang lurus dan datar, tidak berakselerasi (stright and level, unaccelerated). </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><strong><span>Thrust</span></strong><span>, adalah gaya dorong, yang dihasilkan oleh mesin (powerplant)/baling-baling. Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi paralel dengan sumbu longitudinal. Tapi sebenarnya hal ini tidak selalu terjadi, seperti yang akan dijelaskan kemudian.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><strong><span>Drag</span></strong><span>, adalah gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust, dan beraksi kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind).</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><strong><span>Weight</span></strong><span>, gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><strong><span>Lift</span></strong><span>, (gaya angkat) melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Pada penerbangan yang stabil, jumlah dari gaya yang saling berlawanan adalah sama dengan nol. Tidak akan ada ketidakseimbangan dalam penerbangan yang stabil dan lurus (Hukum ketiga Newton). Hal ini berlaku pada penerbangan yang mendatar atau mendaki atau menurun.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Hal ini tidak sama dengan mengatakan seluruh keempat gaya adalah sama. Secara sederhana semua gaya yang berlawanan adalah sama besar dan membatalkan efek dari masing-masing gaya. Seringkali hubungan antara keempat gaya ini diterangkan dengan salah atau digambarkan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi kurang jelas. </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 <![endif]--><!--[if gte mso 9]> <![endif]--> <span>Perhatikan gambar berikut sebagai contoh. Pada ilustrasi di bagian atas, nilai dari semua vektor gaya terlihat sama. Keterangan biasa pada umumnya akan mengatakan (tanpa menyatakan bahwa thrust dan drag tidak sama nilainya dengan weight dan lift) bahwa thrust sama dengan drag dan lift sama dengan weight seperti yang diperlihatkan di ilustrasi di bawah.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Pada dasarnya ini adalah pernyataan yang benar yang harus benar-benar dimengerti atau akan memberi pengertian yang menyesatkan. Harus dimengerti bahwa dalam penerbangan yang lurus dan mendatar (straight and level), tidak berakselerasi adalah benar gaya lift/weight yang saling berlawanan adalah sama, tapi kedua gaya itu juga lebih besar dari gaya berlawanan thrust/drag yang juga sama nilainya diantara keduanya, bukan dibandingkan dengan lift/weight. Untuk kebenarannya, harus dikatakan bahwa dalam keadaan stabil (steady) jumlah gaya ke atas (tidak hanya lift) sama dengan jumlah gaya ke bawah (tidak hanya weight), jumlah gaya dorong (tidak hanya thrust) sama dengan jumlah gaya ke belakang (tidak hanya drag). </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span>Perbaikan dari rumus lama yang mengatakan “thrust sama dengan drag dan lift sama dengan weight” ini juga mempertimbangkan fakta bahwa dalam climb/terbang mendaki, sebagian gaya thrust juga diarahkan ke atas, beraksi seperti gaya lift, dan sebagian gaya weight, karena arahnya yang ke belakang juga beraksi sebagai drag. Pada waktu melayang turun (glide) sebagian vektor gaya weight diarahkan ke depan, beraksi seperti gaya thrust. Dengan kata lain, jika kapan pun arah pesawat tidak horisontal maka lift, weight, thrust dan drag akan terbagi menjadi dua komponen. </span><br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-81677317798613046082009-12-20T14:33:00.001+07:002009-12-20T14:37:41.574+07:00Kapal Tidak Tenggelam di Air Laut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAMwkLmSJsE4nDko8o_CCUx7XgHEJMzQ6Sbe1fqckT-fXNLmaIYeRznuMrKHV7BMAeBEyuSxREnMdmzo0uw54htOlzdLuVQPZIe3VXZPYV29CBKRZGVzveLovia9Rtwb30kRuL167uz4/s1600-h/Buoyancy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAMwkLmSJsE4nDko8o_CCUx7XgHEJMzQ6Sbe1fqckT-fXNLmaIYeRznuMrKHV7BMAeBEyuSxREnMdmzo0uw54htOlzdLuVQPZIe3VXZPYV29CBKRZGVzveLovia9Rtwb30kRuL167uz4/s320/Buoyancy.jpg" /></a><br />
</div><br />
Barang kali diantara kita pernah mendengar pertanyaan ini : “Mengapa jarum jahit tenggelam jika dicelupkan ke dalam air, sementara kapal laut yang jauh lebih berat dari jarum, tidak tenggelam?”, perlu diketahui bagaimana penjelasan atas pertanyaan tersebut, Setiap benda memiliki massa jenis (dalam hal ini disebut Berat Jenis), yaitu perbandingan antara massa dengan volume benda tersebut. Sebagai contoh Massa Jenis Air adalah 1 gr/cm<sup>3</sup> (= 1000 kg/m<sup>3</sup>), artinya air yang memiliki ukuran kubus dengan sisi masing-masing 1 cm, akan memiliki berat 1 gram.<br />
<br />
Kita sudah tahu bahwa sebuah benda akan terapung, melayang, tenggelam di dalam sebuah cairan, adalah karena massa jenis benda itu dibandingkan dengan massa jenis cairan tempat benda itu dicelupkan. Jadi benda akan terapung jika massa jenis benda itu lebih kecil dari massa jenis cairan. Benda akan melayang jika massa jenis benda dan cairannya sama. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis cairan. Lantas apa yang mempengaruhi massa jenis? Seperti yang sudah di jelaskan di atas, massa jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volumenya. Artinya semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan semakin besar volume benda tersebut, maka semakin kecil-lah massa jenisnya.<br />
<br />
Kembali ke masalah jarum dan kapal laut. Katakanlah keduanya dicelupkan kedalam cairan yang sama (yang tentu memiliki massa jenis yang sama). Jarum akan tenggelam karena massa jenis jarum lebih besar dari pada massa jenis air, dan juga masih lebih besar dari massa jenis kapal. Kenapa massa jenis kapal bisa lebih kecil dari massa jenis jarum? Penyebabnya adalah kapal laut memiliki ”ruangan” yang demikian luas beserta rongga berisi udara, yang menjadikan ”volume” kapal laut menjadi sedemikian besar dan mengakibatkan massa jenisnya jadi lebih kecil. Bingung?, begini : massa jenis adalah Massa <u>dibagi</u> volumenya, nah jika volumenya semakin besar sementara massanya tetap, maka hasil pembagiannya tentu jadi lebih kecil kan? (coba deh 8 dibagi 2 = 4, sementara 8 dibagi 4 = 2, jadi lebih kecil kan?) Massa jenis juga bergantung pada jenis bahan, sebuah kubus pejal berukuran sama yang terbuat dari kayu tentu akan memiliki massa jenis lebih kecil daripada kubus yang terbuat dari logam.<br />
Bagaimana kaitan penjelasan di atas dengan hukum Archimedes? Barangkali ada diantara kamu yang bisa menjelaskannya?SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-35026828372648462062009-12-20T14:24:00.001+07:002009-12-20T14:27:56.629+07:00Sejarah terjadinya bumi jagat raya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5657E1fLID5-0Ksc7HbZi4KA-EvSoYv_VdLeqvGsJlY7xiT2mXkF1Igq21xuw0MH_PqFZXSXFT3KauGTSgrRiM10bjqYLUzgS0o4-nZSefrktN8GC_i7PNQUW8I4OcsiSeoqTP8XHtdY/s1600-h/asteroid-impacting-the-earth.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5657E1fLID5-0Ksc7HbZi4KA-EvSoYv_VdLeqvGsJlY7xiT2mXkF1Igq21xuw0MH_PqFZXSXFT3KauGTSgrRiM10bjqYLUzgS0o4-nZSefrktN8GC_i7PNQUW8I4OcsiSeoqTP8XHtdY/s320/asteroid-impacting-the-earth.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
Saturnus Berikan Petunjuk Awal Terjadinya Bumi Jagat Raya<br />
<br />
Sekian miliar tahun lalu, Bumi diperkirakan telah terbungkus kabut atmosfir, sebagaimana terdapat di bulan planet Saturnus, Titan, yang menyediakan bahan organik, yang memberi makan bentuk kehidupan paling awal di planet kita. Demikian keterangan beberapa peneliti. <br />
Sebagian ilmuwan berpaling ke Titan sebagai contoh mengenai bagaimana kondisi atmosfir awal Bumi sebenarnya.<br />
Para peneliti berpendapat atmosfir Titan, yang dipenuhi dengan partikel aerosol organik yang tercipta ketika sinar matahari bereaksi terhadap gas metan, mungkin menawarkan petunjuk mengenai iklim di Bumi ketika organisme primitif pertama kali muncul 3,6 miliar tahun lalu.<br />
Ilmuwan dari University of Colorado Margaret Tolbert dan rekan-rekannya melakukan percobaan laboratorium dengan dilandasi oleh keadaan atmosfir Titan yang diukur tahun lalu oleh pesawat penyelidikan antariksa Huygens selama misi Luar Angkasa NASA-Eropa Cassini.<br />
Mereka menyinari gas metan dengan lampu ultraviolet, lalu mencampurkan karbon dioksida untuk mengetahui apakah kondisi yang mungkin ada miliaran tahun lalu di Bumir dapat menghasilkan kabut organik serupa.<br />
Mereka mendapati bahwa kabut semacam itu terbentuk di laboratorium yang menggunakan bermacam konsentrasi metan dan karbon dioksika.<br />
Tolbert mengatakan komposisi kabut kimia tersebut adalah molekul organik yang dapat dicerna oleh organisme hidup hari ini dan dapat memberi gizi organisme hidup sederhana pada masa lalu.<br />
“Itu mungkin telah menjadi sumber makanan bagi setiap bentuk kehidupan,” kata Tolbert dalam suatu wawancara. “Dan itu dapat jadi sumber makanan global, yang penting. Dan dengan begitu kehidupan, bukan terkungkung pada lingkungan khusus yang sangat tertentu, dapat tumbuh subur di setiap tempat.”<br />
<br />
<b>Sediakan blok </b><br />
Para ilmuwan sebelumnya telah memusatkan perhatian pada lingkungan hidup ekstrem yang terkucil seperti saluran hydrothermal yang penuh dengan energi dan gizi untuk memahami kehidupan purba.<br />
Selain semata-mata menyediakan sumber makanan bagi bentuk kehidupan awal, kabut organik itu juga mungkin telah memainkan peran dalam menyediakan blok bangunan dini yang diperlukan bagi organisme hidup bentuk pertama, kata Tolbert.<br />
Studi tersebut terdapat di “Proceedings of the National Academy of Sciences”.<br />
Bumi terbentuk mungkin 4,6 miliar tahun lalu dan bahan cairan terdapat sekitar 3,8 miliar tahun lalu. Tolbert mengatakan kabuet itu mungkin telah menjadi bentuk dominan dalam bentang darat atmosfir awal Bumi dari sekitar masa bukti pertama kehidupan 3,6 miliar tahun lalu sampai munculnya isi oksigen sekitar 2,3 miliar tahun lalu.<br />
Kabut tebal bukan hanya mungkin menghidupi organisme, tapi mungkin juga telah melindungi mereka dari sinat ultraviolet yang berbahaya.Penelitian tersebut memperkirakan kabut tersebut mungkin telah menempatkan lebih dari 100 juta ton bahan organik di permukaan Bumi setiap tahun.<br />
“Menyenangkan untuk melihat bahwa ujicoba mengenai awal kehidupan di Bumi menghasilkan demikian banyak bahan organik,” kata Carl Pilcher, Direktur Lembaga Astrobiologi NASA di California, dalam sebuah pernyataan.SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-47502607943834255192009-12-10T00:00:00.001+07:002009-12-14T10:14:12.182+07:00Rahasia sidik jari<div style="text-align: justify;"><strong>Sidik jari</strong> merupakan <strong>identitas</strong> pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya. Karena keunikannya tersebut, sidik jari dipakai oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan <strong>(forensik).</strong> Makanya pada saat terjadi sebuah kejahatan, TKP akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8WwpZ00G4BE1EtP35EO1y_cAjQuhlKzh7lJkNWLuAh-pfgH5jx8z9G76rTYlJ0E8mkh7B9QJPNuA2Ap7Q9gpgd8oZXCkX7zpLT2uLUoV2vfqTWYY7Gajd_WgRzfUdSO7B6Jh2DPdl_eo/s1600-h/sidik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8WwpZ00G4BE1EtP35EO1y_cAjQuhlKzh7lJkNWLuAh-pfgH5jx8z9G76rTYlJ0E8mkh7B9QJPNuA2Ap7Q9gpgd8oZXCkX7zpLT2uLUoV2vfqTWYY7Gajd_WgRzfUdSO7B6Jh2DPdl_eo/s320/sidik.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Ada tiga jenis sidik jari yaitu <strong>Whorl</strong> (lingkaran),<strong> Loop</strong> (sangkutan) dan<strong> Arch</strong> (busur). Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8N4qYIhyphenhyphenCENNiv4fGdMKpdfp_soZAkwss-Jm5aaXTGHv0S5RPKrRaTNq-YwPnU-mom2O87TLtQDhqelw9dM6dv_dyN8qp6q05Cci7NYgPECsUyxZk_h0EkThyBl-y9l5rVqxIukF99o/s1600-h/sidik+jari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8N4qYIhyphenhyphenCENNiv4fGdMKpdfp_soZAkwss-Jm5aaXTGHv0S5RPKrRaTNq-YwPnU-mom2O87TLtQDhqelw9dM6dv_dyN8qp6q05Cci7NYgPECsUyxZk_h0EkThyBl-y9l5rVqxIukF99o/s320/sidik+jari.jpg" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah <strong>Daktiloskopi</strong> yang berasal dari bahasa <strong>Yunani</strong> yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang artinya mengamati.<br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;">Uniknya lagi, sidik jari dapat pula dijadikan panduan mengidentifikasi bagaimana potensi seseorang, jadi sebenarnya kita bisa mengetahui bakat atau potensi kita sehingga kita bisa mengakomodasikan potensi kita untuk jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan bakat kita tersebut. Cara identifikasi bisa dilakukan secara kasat mata dengan orang yang pakar di bidangnya, atau ada juga yang menggunakan sebuah alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader) yang dihubungkan ke sebuah komputer bersoftware khusus yang kemudian menganalisa berdasarkan titik-titik yang menjadi acuan. Adapun yang bisa diidentifikasi adalah mengenai pengendalian logika seseorang, reflek serta perkembangan otak. Mengenai bentuk dan pola sidik jari yang terdiri dari tiga jenis di atas memiliki ciri-ciri yang khas yaitu :<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Whorl (melingkar) yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.</li>
<li>Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula.</li>
<li>Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><em></em><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><h4 style="text-align: justify;"><strong>Perkenalan Fingerprint Test</strong></h4><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">FT (fingerprint test) alias uji membaca sidik jari adalah metode berlandaskan dermatoglyphic, ilmu pengetahuan yang usianya ratusan tahun. FT adalah genetik blueprint.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dermatoglyphic dari bahasa Yunani, derma berarti kulit dan glyph yaitu ukiran adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan teori epidermal atau ridge skill (garis-garis pada permukaan kulit, jari-jari, telapak tangan, hingga kaki). Dermatoglyphic mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak 300 tahun lalu.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Para peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897) dan Noel Jaquin (1958).<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beryl B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers (1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><h4 style="text-align: justify;"><strong>Tahap Fingerprint Test</strong></h4><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Untuk memeriksa kecerdasan Anda lewat sidik jari, awalnya telapak tangan difoto dengan sebuah kamera yang terhubung pada layar monitor. Selanjutnya, kesepuluh jari discan pada sebuah alat menyerupai bentuk mouse komputer. Caranya cukup dengan meletakkan masing-masing ujung jari secara bergantian. Saat itulah, kesepuluh sidik jari Anda telah terekam dalam seperangkat komputer. Kemudian, seorang FT analis akan menganalisisnya.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Hasil seluruh analisis secara detail baru bisa diberikan 5 hari kemudian, menunggu hasil analisis laboratorium di Singapura. Di Indonesia memang belum ada laboratorium khusus untuk FT ini.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Saat hasil lengkap rekam sidik jari diberikan kepada pasien, tim psikolog siap memaparkan artinya. Untuk informasi, jari kelingking menggambarkan penglihatan. Jari manis melambangkan pendengaran. Jari tengah berhubungan dengan sentuhan, keseimbangan, pergerakan serta koordinasi tangan dan kaki. Jari telunjuk sebagai proses informasi (tangan kiri untuk logika, tangan kanan untuk pikiran). Ibu jari untuk berpikir dan membuat keputusan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-23947132666707441652009-12-04T11:43:00.002+07:002009-12-14T11:17:11.133+07:00Penyebab mobil mogok dipintu perlintasan kereta api<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjY7xvqsEpy_Kq-uFC0G3SX7nKhs31oEJI-QPiNIcZ2HKmBYT31t4NNMs-bqAo5x02TwW4dHVy-u4wZPCL83J1KxyKmzx4WbH8gMy7avWw2pYJh9bBN93Xn4qUfbn9RFpr4jwNxHLNrDY/s1600-h/keretavsmobil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjY7xvqsEpy_Kq-uFC0G3SX7nKhs31oEJI-QPiNIcZ2HKmBYT31t4NNMs-bqAo5x02TwW4dHVy-u4wZPCL83J1KxyKmzx4WbH8gMy7avWw2pYJh9bBN93Xn4qUfbn9RFpr4jwNxHLNrDY/s320/keretavsmobil.jpg" /></a><br />
</div><br />
Mengapa jika <strong>mesin kendaraan bermotor tiba-tiba mati di lintasan rel kereta api</strong> sulit dihidupkan lagi? Ternyata itu disebabkan adanya pengaruh gesekan antara roda kereta dengan relnya. “Jadi, bukan semata-mata karena sopirnya gugup sehingga tidak bisa menghidupkan mesin kendaraannya, “ kata Dr Ir. Djoko Sungkono, kepala <strong>Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya</strong> (ITS).<br />
<br />
<br />
Selama ini sering terjadi kendaraan bermotor tiba-tiba mati mesinnya saat melintas di atas <strong>rel kereta api</strong>. Itu terjadi terutama ketika ada kereta yang mau lewat. Pengendaranya kesulitan menghidupkan kembali mesin kendaraannya itu. Akibatnya, kendaraan bermotor itu ditabrak kereta dalam hitungan sekian puluh detik berikutnya.<br />
Kasus terbaru adalah seperti yang dialami Rektor dan Pembantu Rektor III Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Keduanya tewas karena mobil yang sedang melintas rel dihantam kereta api. Djoko lalu mengingatkan, jika mesin mobil tiba-tiba mati di atas rel, maka hendaknya penumpangnya segera keluar dan mendorongnya. Jika tidak, akan sangat membahayakan jika kereta segera lewat. Dan jangan berusaha menghidupkan mesin! Yang anda lakukan adalah, keluar! dan mendorongnya! Kaluopun anda tidak sempat mendorong, setidaknya anda sudah berada diluar kendaraan dan bisa sewaktu-waktu lari menghindar.<br />
<br />
Mengapa mesin bermotor susah dihidupkan? Kata Djoko, terjadi <strong>impedansi</strong> yang ditimbulkan oleh pergesekan roda kereta api dan relnya. Dan, impedansi itu yang cukup untuk mengakibatkan mesin mobil yang mati sulit menyala kembali. Kejadian itu terutama berpengaruh pada mobil atau kendaraan yang berbahan bakar bensin, meskipun kendaraan berbahan bakar solar juga ada yang terpengaruh. “Pada kendaraan yang berbahan bakar bensin, starternya digerakkan oleh <strong>dinamo</strong>,” paparnya. Dari dinamo ini dihasilkan<strong> medan magnet</strong> yang selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Djoko mengatakan, hal tersebut tidak jadi masalah bila mesin mobil tersebut tidak mati. Namun bila mesin tersebut mati maka akan sulit untuk dihidupkan lagi. Medan impedansi tersebut tidak diperlukan jarak yang dekat untuk itu. Hal tersebut sudah mulai dapat berpengaruh ketika kereta api masih berjarak 1,5 km lokasi lintasan di mana kendaraan bermotor itu melintas rel.<br />
<br />
Sedikit Tambahan: <br />
<br />
<strong>Pengapian</strong> pada mesin bensin menggunakan percikan bunga api dari busi yang ditimbulkan oleh listrik bertegangan tinggi (high voltage) yang diproduksi oleh “coil”. Medan listrik statis yang ditimbulkan oleh rel karena gesekan roda kereta api dengan rel dapat mempengaruhi/ mengganggu produksi (besarnya) bunga api pada busi, sehingga mesin mudah mati. Tetapi hal ini hanya terjadi bila putaran (RPM) mesin rendah (putaran mesin idle). Akibatnya mesin sulit menyala bila di-start. Menyelamatkan diri dengan mendorong mobil adalah salah satu cara yang baik, namun sebelum turun JANGAN LUPA memposisisikan tuas transmisi pada posisi gigi NETRAL. Cara lain adalah bila kondisi accu (aki) masih bagus, anda tidak perlu turun dari mobil, masukkan tuas transmisi pada posisi gigi 1 (satu), kemudian start mobil (pedal coupling JANGAN diinjak). Maka mobil akan berjalan karena digerakkan oleh dinamo starter. Setidak- tidaknya mobil berjalan sampai menyeberangi rel kereta. Tetapi cara ini hanya bisa dilakukan untuk mobil yang bertransmisi MANUAL, TIDAK untuk mobil bertransmisi MATIC.<br />
<br />
Untuk <strong>mobil matic</strong> maka penyelamatan hanya dengan cara mendorong, dan jangan lupa tuas transmisi pada posisi NETRAL (N), bukan parking (P). Putaran idle mesin mobil matic biasanya lebih tinggi daripada mobil manual, sehingga mesin tidak mudah mati.<br />
Himbauan: Kepada para semua pengguna kendaraan bermotor supaya mematuhi rambu-rambu lalu lintas,tidak ada peraturan yang menyesatkan.<br />
SEBARKANLAH PADA SAUDARA-SAUDARA KITA YANG LAIN !!SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-59256988494679224462009-11-29T20:12:00.017+07:002009-12-03T10:29:26.218+07:00Touring Sumedang 1<div style="text-align: justify;">Rasa syukur kami panjatkan atas terlaksananya keinginan kami bertiga ( Mas Yayat, Mas Iwan dan Kang Amo) yaitu ziarah ke makam Eyang Prabu Resi Haji Aji Putih di daerah Kabupaten Sumedang. Tujuan kami bertiga tidak lain adalah mengenang jasa Beliau dalam mendirikan kerajaan pertama di wilayah kabupaten Sumedang yang bernama kerajaan Tembong Agung yang akhirnya diwariskan pada putranya yang bernama Prabu Tajimalela yang sekarang menjadi kabupaten Sumedang, yang tidak kalah membuat kami merasa trenyuh ( kasihan ),sebab nantinya makam keramat tersebut nantinya akan terendam debit air dari pembangunan waduk jati gede yang saat sekarang sedang berlangsung.<br />
<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnWqP4N7tXLtcnImAnjwplyP5OCnEUYLDvszCKsFK-d8Olltvw5fEw1u5qy1IIr2JMNb0flkHWDoIk6q3oVudAeim3nChujxBcYYQDQ3Ydc9CMEmIDa4Wd1Pr7-pUbyAfFQRCzAL93AgY/s1600/Makam+Guru+Ari+Aji+Putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnWqP4N7tXLtcnImAnjwplyP5OCnEUYLDvszCKsFK-d8Olltvw5fEw1u5qy1IIr2JMNb0flkHWDoIk6q3oVudAeim3nChujxBcYYQDQ3Ydc9CMEmIDa4Wd1Pr7-pUbyAfFQRCzAL93AgY/s640/Makam+Guru+Ari+Aji+Putih.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
<br />
Makam Prabu Resi Aji Putih<br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Berikut kami paparkan perjalanan kami dari Jakarta<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanggal 27 November 2009 jam 07.30 WIB, setelah melakukan sholat idul adha, dari Jakarta melakukan perjalanan kira-kira 2 jam kami bertiga menyelusuri jalan kota Bekasi, Cikarang, hingga akhirnya sampai kota Karawang dengan melewati ring road baru yaitu jalur memutar melewati lahan persawahan yang cukup subur dengan nuansa yang masih sangat alami.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYZnNjTxJCliLirg39xSBOYU6i2D57-mKHJOAw9wcDbm6LsIjZd-9RlXdMl243G9f3CZg21rzHEWEYqbzLewTTECfbcEODXzFLrOttK0271hjefWg8XELKkHJhQXP6Y8_WdJjyqmfvkLA/s1600/DSC00531.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYZnNjTxJCliLirg39xSBOYU6i2D57-mKHJOAw9wcDbm6LsIjZd-9RlXdMl243G9f3CZg21rzHEWEYqbzLewTTECfbcEODXzFLrOttK0271hjefWg8XELKkHJhQXP6Y8_WdJjyqmfvkLA/s400/DSC00531.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah mengambil gambar jalan baru ini, saya terpaksa narik gas motor sampai mentok menyusul kawan saya dua orang manusia yang sudah duluan, sungguh terlalu mereka meninggalkan saya,namun akhirnya saya bisa menyusulnya sampai akhirnya saya ajak mereka melewati jalan pintas melewati pasar Kosambi belok kanan melewati perkampungan yang jalannya cukup sempit tapi kendaraan tidak begitu ramai,saking asyiknya menikmati perjalanan sambil ngebut paling depan sampai-sampai saya hampir nabrak wedus( kambing) yang seenaknya nyebrang jalan tanpa ngasih kode atau sein terlebih dulu, emang dasar wedos, kata bang Yayat.Selanjutnya kami bertiga istirahat sejenak di tepi danau yang cukup indah diwilayah karawang.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6GdI9oFWKE-3ov5QSWgp7kcU1LFNFabviKZTQ6Pisj8PV8CBhAK43hHkbiQU-3SyqdOUJQ-k3IljjpXu6A6YitCJZQxOK9rn0NEOZVX23FiMezKX6_np3oeLpqMUY3laUHESopO57ND8/s1600/DSC00533.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6GdI9oFWKE-3ov5QSWgp7kcU1LFNFabviKZTQ6Pisj8PV8CBhAK43hHkbiQU-3SyqdOUJQ-k3IljjpXu6A6YitCJZQxOK9rn0NEOZVX23FiMezKX6_np3oeLpqMUY3laUHESopO57ND8/s400/DSC00533.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYTgDJbioNRHZFlqHQangZgNfQnZlKT4NB4jrH11WG_qXgwuMPRNUf5M6UtEq_lTwvzKAWDe8SSLmjZY7YR7Cf3af7PQzuv3FGXUMBnhYBa7nLLyV7YNUeexrrk1vDJB97ujuM183nKgk/s1600/DSC00534.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYTgDJbioNRHZFlqHQangZgNfQnZlKT4NB4jrH11WG_qXgwuMPRNUf5M6UtEq_lTwvzKAWDe8SSLmjZY7YR7Cf3af7PQzuv3FGXUMBnhYBa7nLLyV7YNUeexrrk1vDJB97ujuM183nKgk/s400/DSC00534.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJdedr_x9ZFYNESXQrcE9u3aHvqWLtK-U3Dc40Q4wfWNvAy4yCv5TQqck6R3c0ONrLv_5EBwDmB7YEG127IvrZo59ECOdEVTGu0n2ddZXS78DNpQJiBxNqMqQieIc0kORcz8E7-tYwZo/s1600/DSC00535.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZJdedr_x9ZFYNESXQrcE9u3aHvqWLtK-U3Dc40Q4wfWNvAy4yCv5TQqck6R3c0ONrLv_5EBwDmB7YEG127IvrZo59ECOdEVTGu0n2ddZXS78DNpQJiBxNqMqQieIc0kORcz8E7-tYwZo/s400/DSC00535.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFD8vOI5CFzpBjPnoV4ve1T7Ja0vnHyGInLIroAtrmaQscnIayeS12TzafURT-Y65Traq6mOq0KAmlpgWtE77vUE_vRw7L2iXdM6q1sr3LF-JCKXXte12zbpnwUhesahes1juYMLMQ8Ww/s1600/DSC00537.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFD8vOI5CFzpBjPnoV4ve1T7Ja0vnHyGInLIroAtrmaQscnIayeS12TzafURT-Y65Traq6mOq0KAmlpgWtE77vUE_vRw7L2iXdM6q1sr3LF-JCKXXte12zbpnwUhesahes1juYMLMQ8Ww/s400/DSC00537.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMVG7aePFlXxefjggTOIBQ3zmFwMDjN55M6sBQ7HJoDOQUvBYKKMXMm6r9gPkeTFPQ04_twWL1QIxqqwZOBc5JsicRPXsas1Co22bckGhKjknW1Fe1s-pZbQ009Dfj_sjDdyYmuBjs_fE/s1600/DSC00536.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMVG7aePFlXxefjggTOIBQ3zmFwMDjN55M6sBQ7HJoDOQUvBYKKMXMm6r9gPkeTFPQ04_twWL1QIxqqwZOBc5JsicRPXsas1Co22bckGhKjknW1Fe1s-pZbQ009Dfj_sjDdyYmuBjs_fE/s400/DSC00536.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;">Ya ini dia yang namanya kang Amo, Berpose laksana pembalap karung namun mengenakan jaket berikut helm, terpaksa kami mengingatkan kang Amo mengenakan brongsong mulut, karna dikhawatirkan menggigit karna gigitannya berbisa apalagi kalo ngejilat.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwOW50RRjaCUAlbP-7imLTkivbYFUs8J3JrhHkUWWZSXTIdKZx2_uCskjxwxcck9GwS_ZUsdwEqZWbdDFVOr4ySz6XNoe58WKguM4UrunNkV0cis516WZ3_huaNMacEQf_jppWV3njCac/s1600/DSC00538.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwOW50RRjaCUAlbP-7imLTkivbYFUs8J3JrhHkUWWZSXTIdKZx2_uCskjxwxcck9GwS_ZUsdwEqZWbdDFVOr4ySz6XNoe58WKguM4UrunNkV0cis516WZ3_huaNMacEQf_jppWV3njCac/s640/DSC00538.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ini dia Si Demplon Besutan saya berjuluk GL PRO BLACK ENGINE lansiran 1992, namun demikian saya cukup cinta banget sama dia, gambar ini saya ambil di wilayah Parakan Salam,Purwakarta.Sambil menunggu Rekan saya dua manusia yang sedang menunaikan ibadah sholat jum'at disebuah masjid setempat, ditemani si demplon saya sambil tiduran di sebuah gubug pinggir jalan sembari mengamati suasana perkampungan yang masih asri,sejuk,adem,wes pokoe enak tenan,kaya kue lah.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhscQWwNG-JuBE-GyY2CkCOwjLtWFI2dnUi7XO4psvj5ojl5JsRmi9h5n4xvO9NI5VSkDq1V5DS7_oUKXUudYkO_8hfBc5mmYeJ6CdC_-rbtniZsNgF1xb6MnCr_WdwI28kuQjArQ8BgVM/s1600/DSC00539.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhscQWwNG-JuBE-GyY2CkCOwjLtWFI2dnUi7XO4psvj5ojl5JsRmi9h5n4xvO9NI5VSkDq1V5DS7_oUKXUudYkO_8hfBc5mmYeJ6CdC_-rbtniZsNgF1xb6MnCr_WdwI28kuQjArQ8BgVM/s640/DSC00539.JPG" /></a><br />
</div>Situ Wanayasa,<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Situ Wanayasa adalah sebuah danau alami yang terletak di kecamatan Wanayasa,Keberadaanya persis dipinggir jalan raya sebelum pertigaan terminal Wanayasa.Suasana di rempat ini tidak kalah menarik,oleh karena itu banyak wisatawan yang sengaja datang ataupun mampir menyempatkan diri memanjakan mata dengan memandang sebuah danau dengan airnya yang masih bening,berhiaskan gunung dan hamparan rumput disisi belakangnya, sungguh mengasyikkan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qSEs2onm3w1twHxpZ_XBL44lL9GRX_ZJ3YoePVvjyDfS7CbSWLLKjH7vRFbKqX_76vjusB2QQA6XYPd1BfXMDsFPvA6d6CAPSRfhonnEWHEO94SUfaB43nLKK7E3Pcc5rjxzATqul5g/s1600/DSC00540.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qSEs2onm3w1twHxpZ_XBL44lL9GRX_ZJ3YoePVvjyDfS7CbSWLLKjH7vRFbKqX_76vjusB2QQA6XYPd1BfXMDsFPvA6d6CAPSRfhonnEWHEO94SUfaB43nLKK7E3Pcc5rjxzATqul5g/s640/DSC00540.JPG" width="640" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kebon Teh Subang<br />
</div></div><div style="text-align: left;"><br />
<div style="text-align: justify;">Gambar ini saya bidik setelah menempuh perjalanan selama 1 jam dari situ Wanayasa, tempat ini terletak di wilayah jalan Cagak Subang, sambil melepas lelah diantara rimbun daun teh saya menunggu 2 rekan saya yang sedang isi bahan bakar bensin kendaraan mereka, si Demplon sendiri tidak mau diisi karena persediaan BBM masih cukup karena kapasitas tangki BBM cukup banyak yakni 12 liter, dan masih cukup untuk melibas tanjakan di depan yang masih cukup banyak tanjakan dan tikungan utamanya didaerah Tanjung Kerta, Sumedang.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPM5Frmrx1Y8r0PVuS2-1fZEoF28FmILvf5_ee2pkk4zsuoz1x9iQM6JbHLHNJQ1vS72_kaOtm5dIohL_wKJAO9vvE_j9eYhJ9a2ANnopvQdogQlKHaD0uOwLCdeLl2nJSJfFaQRE-49k/s1600/DSC00542.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPM5Frmrx1Y8r0PVuS2-1fZEoF28FmILvf5_ee2pkk4zsuoz1x9iQM6JbHLHNJQ1vS72_kaOtm5dIohL_wKJAO9vvE_j9eYhJ9a2ANnopvQdogQlKHaD0uOwLCdeLl2nJSJfFaQRE-49k/s640/DSC00542.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsY1PA37wC8lzZyKDJD3W9NNst4c6rWtHhWdAwyJ34rmX45OL7c_ruI92q-Q_FlxSS54j0X9yaEcPKebEOiHI6RjBIb9Wh-Yj7Dq1ohRZWHCOrGIyzC-45GJBzVpIhWaAOTIg6zX5jmI/s1600/DSC00541.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsY1PA37wC8lzZyKDJD3W9NNst4c6rWtHhWdAwyJ34rmX45OL7c_ruI92q-Q_FlxSS54j0X9yaEcPKebEOiHI6RjBIb9Wh-Yj7Dq1ohRZWHCOrGIyzC-45GJBzVpIhWaAOTIg6zX5jmI/s640/DSC00541.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE6Bs9rXmMc989UKdshH_0IwwF45bzT4GOOf2b9E7v2zapBNLUpMNa3jwBzAAiZVk1C_0rrIN3da-ZOnz-4FMCez9Eyb4puA0UY0ouFzf0KIS674H6cj76RU44V_YTwwZB7C78hgmhr08/s1600/DSC00543.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE6Bs9rXmMc989UKdshH_0IwwF45bzT4GOOf2b9E7v2zapBNLUpMNa3jwBzAAiZVk1C_0rrIN3da-ZOnz-4FMCez9Eyb4puA0UY0ouFzf0KIS674H6cj76RU44V_YTwwZB7C78hgmhr08/s640/DSC00543.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Demikian gambar rekan rekan kami yang tentunya dengan tampil cukup meyakinkan berpose ditengah hamparan kebun teh.Tidak sia sia saya berikan julukan kepada masing masing mereka berdua, dari kiri Kang Amo ( julukan pawang kadal ) sebelah kanan Bang Yayat ( julukan pawang uler kadut plus pawang uler kasur ).<br />
<br />
Setelah menempuh perjalanan 1,5 jam barulah kami sampai di Kota Sumedang, sesampainya di kota Sumedang kami bertiga meneruskan perjalanan ke tempat tinggal masing-masing.Tepat pukul 15.00 WIB kami tiba dirumah dan langsung istirahat, baru setelah jam 21.00 kami bertiga berkumpul kembali untuk melanjutkan acara yang telah direncanakan sebelumnya yaitu ziarah ke makam Eyang Prabu Haji Aji Putih, tepatnya jam 22.00 kami bertiga langsung menuju kelokasi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJEa5P8XRBsyCsTyJMJBkY-72s3YhxbFHoR-xM1oWGZraSbwwvywrQAJxWaV352-gnxkCbrFYErWWfa5lID3IuCfFbsXVsUYH3iKsXgqEJ_xP-wnmUcRBvdnbvPnIOB8EMS6wS3JCAaqY/s1600/DSC00546.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJEa5P8XRBsyCsTyJMJBkY-72s3YhxbFHoR-xM1oWGZraSbwwvywrQAJxWaV352-gnxkCbrFYErWWfa5lID3IuCfFbsXVsUYH3iKsXgqEJ_xP-wnmUcRBvdnbvPnIOB8EMS6wS3JCAaqY/s400/DSC00546.JPG" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgEMHmqLPFKghSiU4ao5hlq7xhbObWtxTCLnSu0I4GY3sOdambqsH9ly2LM_0qgHIN585PRx8K0UEbcLj94gj8z8wQS2uhplA1zJpZMrqfPy-TW7ULio8hT_eXMW7_pazSGTR17Ti9dHg/s1600/DSC00545.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgEMHmqLPFKghSiU4ao5hlq7xhbObWtxTCLnSu0I4GY3sOdambqsH9ly2LM_0qgHIN585PRx8K0UEbcLj94gj8z8wQS2uhplA1zJpZMrqfPy-TW7ULio8hT_eXMW7_pazSGTR17Ti9dHg/s400/DSC00545.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Pawang uler kadut sedang mengambil air wudhu dikali sambil melet <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW5uA4C1YKjL5PRJK178jA_GjyHWgEym-v4f3Kbbmv_-5TQic8uMtzmDMFr1TPj0PYRcaozzBhZCm1yoWagHOnrjeLsk3kwU8kyYNeTl3j4xrPkbYA9q-qfZrLX-7AfE_SABb0S2ot4Q0/s1600/DSC00547.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW5uA4C1YKjL5PRJK178jA_GjyHWgEym-v4f3Kbbmv_-5TQic8uMtzmDMFr1TPj0PYRcaozzBhZCm1yoWagHOnrjeLsk3kwU8kyYNeTl3j4xrPkbYA9q-qfZrLX-7AfE_SABb0S2ot4Q0/s400/DSC00547.JPG" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Pawang kadal lagi mringis<br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah mengambil air wudhu, kami bertiga langsung berjalan menuju makam dan melakukan tawasul dimakam keramat tersebut,kira - kira jam 22.30 kami bertiga selesai tawasul dan kemudian beranjak menuju sebuah saung namun disana kami tidak bisa mengabadikan gambar makam keramat tersebut dikarenakan kami mendapat bisikan bahwa kami tidak diperkenankan mengambil gambar makam pada malam hari.Lain dari itu kami tidak mau berbuat lancang demi menghormati apa yang disebut adat kesopanan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita jam 00.00 kami bertiga istirahat di tempat terpisah,baru keesokan harinya rekan kami yang bernama bang yayat mohon izin meninggalkan sumedang menuju rumah mertuanya yang berada di wilayah kabupaten Majalengka untuk melakukan sujud sungkem kepada ke dua mertuanya.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah dirasa cukup melakukan apa yang sudah di rencanakan kami berdua (kang Amo dan Iwan) sepakat kembali ke Jakarta dengan mengontek rekan saya yang berada dimajalengka supaya segera berangkat dan bertemu kami kembali dipersimpangan Tomo.<br />
<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqO_3T2omx06z_Rj4MKw3zsrl39OZ7xtwI4BqSagrfF37w8kY4K2hEEeQQLwYhwgSCdJvYpKBhFpPoMiQiF0CqZt9_7cZ0PF40DJ1iXuJg4VHNR6UFB7G50TlU0tyKQYpEU8qV4TRHh5g/s1600-h/DSC00548.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqO_3T2omx06z_Rj4MKw3zsrl39OZ7xtwI4BqSagrfF37w8kY4K2hEEeQQLwYhwgSCdJvYpKBhFpPoMiQiF0CqZt9_7cZ0PF40DJ1iXuJg4VHNR6UFB7G50TlU0tyKQYpEU8qV4TRHh5g/s640/DSC00548.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpGQPXw8xLXwU5GqMgDMxGjMNdq2Ei1bUcnNFiYnVE1My3EesHybg46VeT3CpFMr69l02Bjkla7gdH_qckBchhHLgQ-OEZU2dYt4uzaXxz6Mh7f1xaU6VKHK3M46Tio0E4FXcZiuJ7l1M/s1600-h/DSC00550.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpGQPXw8xLXwU5GqMgDMxGjMNdq2Ei1bUcnNFiYnVE1My3EesHybg46VeT3CpFMr69l02Bjkla7gdH_qckBchhHLgQ-OEZU2dYt4uzaXxz6Mh7f1xaU6VKHK3M46Tio0E4FXcZiuJ7l1M/s640/DSC00550.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Kang Amo sedang melamun sedang mikirin sapinya yang dipotong buat qurban<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">jangan nangis ya tong perjalanan kita masih jauh<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicnWoihsAAv7ANvOygu5bvci40SLMeFhwFxrk1E59ztzr-KUN1oGULhffLXN9q2dzKqBeDQnXNkVXDJeolGG2p5PzWKpRlVq6c8VU_LN6oy8Fu96qmT0Iae-2unW3B27xMPhyphenhyphen0-vwn8P0/s1600-h/DSC00551.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicnWoihsAAv7ANvOygu5bvci40SLMeFhwFxrk1E59ztzr-KUN1oGULhffLXN9q2dzKqBeDQnXNkVXDJeolGG2p5PzWKpRlVq6c8VU_LN6oy8Fu96qmT0Iae-2unW3B27xMPhyphenhyphen0-vwn8P0/s640/DSC00551.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Punggawa bersama besutannya GL PRO<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3rg3v84ctJnO_JBz_IgLZPTbSQPjaaf2SvX470dHBTAoE984KeAhXsHXNPYFafqIlwfWMJdzSDYyheI_Ipu-jh9o9y6KxnLnrj0BsNPRLkVNPmCmS8kO0pVgrOdFLkWWvqycd1wuvpAg/s1600-h/DSC00552.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3rg3v84ctJnO_JBz_IgLZPTbSQPjaaf2SvX470dHBTAoE984KeAhXsHXNPYFafqIlwfWMJdzSDYyheI_Ipu-jh9o9y6KxnLnrj0BsNPRLkVNPmCmS8kO0pVgrOdFLkWWvqycd1wuvpAg/s320/DSC00552.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="color: red;">SUNGGUH TERLALU, </span><span style="color: black;">Salah satu kebiasaan</span> buruk rekan kami pawang uler kadut kencing sembarangan,dibelakang rumah warga,terlalu hah hah..........<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Gambar ini kami ambil di daerah Tomo perbatasan tiga kabupaten sekaligus yaitu Subang,Sumedang,Majalengka.Disinilah kami bertiga bertemu kembali dan melakukan perjalanan kembali kejakarta dengan nuansa kekeluargaan diantara kami bertiga.Suasana kekeluargaan kami sebenarnya sudah tercipta dari dulu namun di perjalanan ini kami lebih merasakn apa yang disebu toleransi, kami bertiga sepakat saling mengingatkan satu sama lain apabila diantara kami ada yang ngebut sembarangan.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dua jam perjalanan menuju jakarta dengan melewati kebon jati,kebon karet hingga akhirnya kami sampai di kota bukit indah Purwakarta dan beristirahat di SPBU sekali mengisi BBM sambil melepas lelah kami makan ala kadarnya yang akmi bawa dari Sumedang dan majalengka yaitu ikan mujair goreng dan dari maajalengka belut goreng ama pete.....wuih enak tenan...<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhddUQFZJybnp6ychvIkcsxn9bc80wzOzVWSbtqa0T4Kp9sOAbd0f3bLpPF-MS7e6Phx5YA70SMFJrZAj7Jc1eGgNB7fef6fGSGmYFD1kfXkzd1F-o37-9nilZ1w-7lYHP0pSl3L9NQO74/s1600-h/DSC00556.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhddUQFZJybnp6ychvIkcsxn9bc80wzOzVWSbtqa0T4Kp9sOAbd0f3bLpPF-MS7e6Phx5YA70SMFJrZAj7Jc1eGgNB7fef6fGSGmYFD1kfXkzd1F-o37-9nilZ1w-7lYHP0pSl3L9NQO74/s640/DSC00556.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="left" style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Kang Amo takut gak kepoto,,,,masih muat kang Amo,....<br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTLET82lsJ_ttp-Cpukd5YxjD7DaDmwZGjXAiIVYUh5Bsag3pzXFxgL8ZB3dFI2DbHbQYA3ygdq54wEizq0gq_NKtnyLidUzzpCr7HuCMGKv-e7xnCXwqzWOEqBp7GaAY2bT60tmhLQfk/s1600-h/DSC00557.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTLET82lsJ_ttp-Cpukd5YxjD7DaDmwZGjXAiIVYUh5Bsag3pzXFxgL8ZB3dFI2DbHbQYA3ygdq54wEizq0gq_NKtnyLidUzzpCr7HuCMGKv-e7xnCXwqzWOEqBp7GaAY2bT60tmhLQfk/s320/DSC00557.JPG" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibblfH-gjBTJETD3z6NWu5x3bYCUiPCd9MhCglTZWbAJBWP4FPbOrDsLKwdKlVff_V0XLpdMX0fEQekTFnLlpkHvThi_Hujmw7G2aP236OyZ2WmzThyphenhyphenFJ7x0R0-yEOBTYVS9p3aEOgi2o/s1600-h/DSC00558.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibblfH-gjBTJETD3z6NWu5x3bYCUiPCd9MhCglTZWbAJBWP4FPbOrDsLKwdKlVff_V0XLpdMX0fEQekTFnLlpkHvThi_Hujmw7G2aP236OyZ2WmzThyphenhyphenFJ7x0R0-yEOBTYVS9p3aEOgi2o/s640/DSC00558.JPG" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfzbO86E4fOdW-wBlxgtXnv4nDDMCT3KjDobfpu42y_TxBYQaCcbs0LtPGfK4_v7FYXThYkphd70cfliux_2PRUvlt1F3xEIN8nM830SX0TUUcimkNxUQ9fz33E767l62TgZ70nFr_7ic/s1600-h/DSC00555.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfzbO86E4fOdW-wBlxgtXnv4nDDMCT3KjDobfpu42y_TxBYQaCcbs0LtPGfK4_v7FYXThYkphd70cfliux_2PRUvlt1F3xEIN8nM830SX0TUUcimkNxUQ9fz33E767l62TgZ70nFr_7ic/s640/DSC00555.JPG" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Si Demplon GL PRO dengan setia menunggu majikannya<br />
Setelah dirasa cukup melakuakn istirahat kami kembali melanjutkan peerjalanan kembali hingga akhirnya kami sampai kota karawang.Tepat memasuki kota karawang kami menerima guyuran hujan tentunya kami bertiga langsung menepi dan mengenakan jas hujan yang sudah kami persiapkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhto-WR1LO2rIQEYVzLugrF82rsHB5whrq1YZGmgyUG4V565gPCodCAltl6GFGYksjTfY2oRs2It8sLq1DeiFOkfg5REUHtDE9C8QiEdwMGm5HfzGep3QAKjJg79LcAVXwMdHDE1-NWR2Y/s1600-h/DSC00559.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhto-WR1LO2rIQEYVzLugrF82rsHB5whrq1YZGmgyUG4V565gPCodCAltl6GFGYksjTfY2oRs2It8sLq1DeiFOkfg5REUHtDE9C8QiEdwMGm5HfzGep3QAKjJg79LcAVXwMdHDE1-NWR2Y/s320/DSC00559.JPG" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVX3QFVNlrAE11n5YYuXrdLm4Lxh3Pie62TbFesM8zHeXzBeNQsm2bwgNtrBEPVDnmDAvRdco84T8xky9MoDJZZscs2-r1knooGAn9hlh0s2diOTHSg46HgMGUnvwybAuZbRKTDCSj6Jg/s1600-h/DSC00560.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVX3QFVNlrAE11n5YYuXrdLm4Lxh3Pie62TbFesM8zHeXzBeNQsm2bwgNtrBEPVDnmDAvRdco84T8xky9MoDJZZscs2-r1knooGAn9hlh0s2diOTHSg46HgMGUnvwybAuZbRKTDCSj6Jg/s320/DSC00560.JPG" width="240" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Setelah kami selidiki dan kami fikir-fikir penyebab utamanya turunnya hujan adalah gambar berikut dibawah<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ-2BykUpcjqtdCCoKWLYUuZTJ3Ji4eEyaLLNNc7AnuB_WyQIeikWsvlyJotoBD4A8UTdLqvnI_yOyTRPc2n6jVDJiTubbeH31GYVc1GUyj-Onvg4mwrUPzZ8wVU5baJ3GoAYFjzUYtp0/s1600-h/DSC00561.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ-2BykUpcjqtdCCoKWLYUuZTJ3Ji4eEyaLLNNc7AnuB_WyQIeikWsvlyJotoBD4A8UTdLqvnI_yOyTRPc2n6jVDJiTubbeH31GYVc1GUyj-Onvg4mwrUPzZ8wVU5baJ3GoAYFjzUYtp0/s640/DSC00561.JPG" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Coba perhatikan gambar ini secara cermat,pawang uler kadut ini menurut sejarah tidak pernah yang namanya menghisap rokok paling mentok nyirih,rupanya penyebab kami kehujanan ya ini pawang kadut merokok sungguh terlalu kamu bangggggggg,......besok besok kalo ikut jangan merokok ya ......hahahah<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">sungguh terlalu,,,,dasar sapi....hemmmmm<br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div></div></div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-84184114986615693732009-11-05T19:54:00.000+07:002009-11-05T19:54:04.368+07:00Labor from China<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg45vdYwEzxuuspLHStfcwEOv9gKnhU6zHvPwb3nU0PFqU0QSo_j8Ncq2HPAYSAW3z1VTteLc07npbcOBTCBfXbIbpmiE8RE-bqywBzNunlA88b-Kz1tk89j92TmCYfnd84G90mVRzlaqk/s1600-h/jati+cino.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg45vdYwEzxuuspLHStfcwEOv9gKnhU6zHvPwb3nU0PFqU0QSo_j8Ncq2HPAYSAW3z1VTteLc07npbcOBTCBfXbIbpmiE8RE-bqywBzNunlA88b-Kz1tk89j92TmCYfnd84G90mVRzlaqk/s320/jati+cino.jpg" /></a><br />
</div><br />
<div dir="ltr" id="result_box"><b>Construction </b>dam <b>jatigede</b> identity development involves a reservoir of <b>labor expert</b> from <b>China</b>, the <b>cost</b> of dam construction <b>funds from government </b>sources that china in the <b>field </b>of<b> business investing hydroelectric</b></div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-31554562814787656272009-11-02T19:31:00.005+07:002009-11-04T20:36:34.349+07:00LAND JATIGEDE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC-3ogxmekDF-Ba-L0YCW_cI7gN2E8Xy_1fqBZN8nhFLpKIUz6rFhgp4WBzubaAUr5GUaPgk4k8FBt_WcKBihaX3b0WiexsCjrqytxsoXPUUYbm66vKYyf3Sd_GcgLBup79zHQKL-tTVo/s1600-h/jati6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC-3ogxmekDF-Ba-L0YCW_cI7gN2E8Xy_1fqBZN8nhFLpKIUz6rFhgp4WBzubaAUr5GUaPgk4k8FBt_WcKBihaX3b0WiexsCjrqytxsoXPUUYbm66vKYyf3Sd_GcgLBup79zHQKL-tTVo/s320/jati6.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><b>The dam</b>, which was first <b>planned</b> in 1963, Dadang said, would <b>displace </b>more than 70,000 <b>people</b>, submerge five districts and 30 villages. It would also damage the ecosystem because it would inundate some 1,200 hectares of <b>Perhutani </b>state forest, he said. "We are concerned that the ecosystem would be damaged and that the dam would contribute significantly to the greenhouse <b>effect</b> because, based on research, it would create massive amounts of methane and <b>carbon dioxide gas</b>," Dadang said. Around 3,200 ha of the total 4,892 ha area planned for the dam is arable land, and has the potential to yield 80,000 tons of rice annually, <b>Walhi </b>estimates.<br />
<div align="justify"><b>The new West Java</b> governor's plans to revive a number of infrastructure projects were opposed Tuesday by environmentalists who said the foreign loans used would overburden the community. <b>Governor </b>Ahmad Heryawan's plans, including the construction of the <b>Jati Gede dam</b>, are worth some Rp 2.2 trillion (US$244 million) and were devised by his <b>predecessor</b>, Danny Setiawan. <br />
The Indonesian Forum for the Environment (Walhi)'s Bandung chapter spokesman Dadang Sudardja said the forum were seeking support from other non-government organizations to boycott the projects.<br />
"<b>Whoever the governor is</b>, or future elected president will be, we will continue to oppose these projects because they are not worthwhile. They will become an increasing burden for the community who will have to pay off overseas debts," Dadang told The Jakarta Post in Bandung on Monday.<br />
Heryawan, however, reiterated that his <b>administration</b> would go ahead with the projects, which he said would benefit the majority of people in the province.<br />
</div></div><div align="justify" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-15473081180817326472009-10-25T11:32:00.003+07:002009-10-25T11:34:08.084+07:00IRIGATION JATIGEDE<div align="justify"><b>West Java mega-dam looms</b><br />
</div><div align="justify">A notorious dam project, designed during the <b>Suharto era</b>, is due to go ahead next year despite opposition from local people and NGOs supporting them. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">The <b>Jatigede dam</b>, in <b>Sumedang</b>, West Java, is being billed as the answer to flooding and <b>drought problems</b> in the northern lowlands of West Java. The government claims it will provide 90,000 hectares of farmland with irrigated <b>water</b>, increase the rice harvest as well as generate electricity for industry and supply clean drinking water for residents. But the dam will also flood around 6,000 hectares of land - much of which is highly fertile farmland - and drown 30 villages, forcing over 28,000 people to move from their homes and land. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">These people want the project stopped. They have suffered a series of human rights violations since the land acquisition process started in the 1980s (the project has been planned since the 1960s). In September around 400 protesters gathered outside the West Java governor's office in Bandung, demanding a halt to the dam. They said the project would harm their futures and cause social problems. They called for the dam to be built on an alternative non-productive site.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">History of intimidation and torture <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">A September 2003 report compiled by the Bandung branch of the Legal Aid Foundation (LBH Bandung) documents the human rights violations associated with the project's land acquisition process, and describes how this process broke various laws and regulations along the way. The report, which characterises the case as "an extraordinary crime", describes the intimidation against villagers who refused to accept the low compensation levels set by the government. As was common during the 1980s and 1990s, people who objected to poor treatment at the hands of the government were threatened with being branded as members of the outlawed communist party, the PKI. In one incident in 1987, a group of 16 villagers were summoned to the <b>Sumedang </b>district military command. They were accused of stirring up political unrest, interrogated, and two of the group were severely beaten and kicked. As a result, says the LBH report, some of these people suffered permanent physical disabilities <b>(including hearing loss) </b>and/or psychological problems.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">The history behind Jatigede invites comparisons with the World Bank-funded Kedung Ombo dam in <b>neighbouring Central Java</b>. This also involved forcible evictions, low compensation levels unilaterally set by government officials, plus a campaign of violence and intimidation against anyone who resisted. The World Bank admitted some of the failings of this project, but the dam's victims have never seen justice for the human rights violations they suffered and the compensation dispute remains unresolved today. (For more background to<b> Kedung Ombo </b><br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-67183690334319135842009-10-25T11:20:00.000+07:002009-10-25T11:20:18.639+07:00FUNCTION JATIGEDE<div align="justify"><br />
The First Explosion as <strong>Structure Work Symbol of Jatigede Project</strong> <br />
Project team of <strong>Jatigede </strong>Dam has already carried out ceremonial structure work by Inspektorat Jenderal Sumber Daya Manusia of Public Work Department on October 23, 2008 in Sumedang, West Java. The ceremony was symbolized by pushing explosion knob in location of inlet diversion Tunnel.<br />
<br />
The ceremony was attended by Governor of West Java which reprepresented by Local Secretary, Regent of <strong>Sumedang Regency, Indramayu Regent, Majalengka Regent and Functional of Local Government in West Java Province and Sumedang Regency.<br />
</strong>The project of Jatigede Dam with contract value in amount of IDR 2, 1 trillion is trusted to Sinohydro-CIC Joint Operation. CIC is consortium of Indonesian Contractor state owned enterprises which consist of PT <strong>Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan and PT Hutama Karya.<br />
</strong>WIKA is as leader of consortium with Ir. Ardhyasa Yutono, MBA as project manager. The portion of CIC work is 33 % (IDR 723 billion). Meanwhile portion of WIKA work is IDR 180 billion in Spillway location.<br />
<br />
The project is the biggest project in Indonesia after <strong>Jatiluhur Dam in Purwakarta</strong>, West Java with water capacity at rainy season in amount 2, 5 million m3 /year.<br />
<br />
The main function from construction of Jatigede dam is as irrigation resources in north beach of West Java. The dam will be used as power plant resources to support acceleration of electricity supplier by government. To solve deficiency of clean water in north beach <strong>(pantura)</strong>, the dam will be water resources. Government of Sumedang regency also has a plan to make the dam area as water recreation to increase local income.<br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-51264909853555992532009-07-26T18:58:00.007+07:002009-10-25T10:17:43.840+07:00JATIGEDE<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHHWRrgW028VaqgBeHU0By_Y-aLw97xbR0jRDSgzi4FgapxV-2iVaFkxssnSJ55wOURBt5bdRqO9jWGsJjbn7YGXCbnsXdPHkk5o_4nfWEPCZizLa4IRldLm65OFPAZ8_XbrGjlEFnGIo/s1600-h/jati+gd.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5391707476762898162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHHWRrgW028VaqgBeHU0By_Y-aLw97xbR0jRDSgzi4FgapxV-2iVaFkxssnSJ55wOURBt5bdRqO9jWGsJjbn7YGXCbnsXdPHkk5o_4nfWEPCZizLa4IRldLm65OFPAZ8_XbrGjlEFnGIo/s400/jati+gd.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 300px; margin: 0 10px 10px 0; width: 400px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi34rfSRWibI__VQSvWLPwxOxtS4Qw7ZZQ2NZpN2wNokU2Q4Fg3YPDfUdHLyLKQxvOZhatH6mg7CqdCHysJFqYL_5aty2XN7hgTq8GdwZFOTJV9wNViQBJp6xcLCZ511AgesSfOPGct-ZA/s1600-h/jati+gede.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5391706013853424098" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi34rfSRWibI__VQSvWLPwxOxtS4Qw7ZZQ2NZpN2wNokU2Q4Fg3YPDfUdHLyLKQxvOZhatH6mg7CqdCHysJFqYL_5aty2XN7hgTq8GdwZFOTJV9wNViQBJp6xcLCZ511AgesSfOPGct-ZA/s400/jati+gede.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 300px; margin: 0 10px 10px 0; width: 400px;" /></a><br />
<br />
<b>JATIGEDE DAM</b> WORTH US$ 1.2 MILLION TO BE CONSTRUCTED SOON. The <b>Government</b> has signalled that the construction of Jatigede Dam in <b>Sumedang,</b> <b>West Jave</b>, will be started before long. This US$ 1.2 billion project has been delayed due to the difficulties in obtaining loans. The planned dam is designed to have the capacity to generate 175-300 MWs of electricity and to irrigate 140,000 hectares of agricultural land. <br />
<br />
Some 90,000 <b>hectares</b> of this land is currently dependent on rain water for irrigation purposes. Of the total 4,580 hectares of land which is required for the <b>project</b>, some 40% has been cleared.<br />SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3892501154235341407.post-71357863992526764422009-06-25T10:28:00.003+07:002009-11-29T19:13:18.778+07:00JATIGEDE PROJECT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4RfcMxBSpQPx0W1bFx6eUn0Shpr8afRs8PlH_FyhIN-tZVUBfDO1XhOFW4JRtiWB_5Saph-ZYCkZACSGjhp1kxwgRweHA93GYs-_8IIgW6Pi3oaaYYfrF2KdDtkd47BEclovyFd4D58w/s1600-h/kontraktor-muda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4RfcMxBSpQPx0W1bFx6eUn0Shpr8afRs8PlH_FyhIN-tZVUBfDO1XhOFW4JRtiWB_5Saph-ZYCkZACSGjhp1kxwgRweHA93GYs-_8IIgW6Pi3oaaYYfrF2KdDtkd47BEclovyFd4D58w/s320/kontraktor-muda.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
<br />
The new <b>West Java governor's plans</b> to revive a number of infrastructure projects were opposed Tuesday by environmentalists who said the foreign loans used would overburden the community. <br />
<b>Governor Ahmad Heryawan's</b> plans, including the construction of the <b>Jati Gede dam</b>, are worth some Rp 2.2 trillion (US$244 million) and were devised by his predecessor, <b>Danny Setiawan.</b> <br />
<br />
The<b> Indonesian Forum</b> for the Environment (Walhi)'s Bandung chapter spokesman <b>Dadang Sudardja </b>said the forum were seeking support from other <b>non-government </b>organizations to boycott the<b> projects. <br />
</b>"Whoever the governor is, or future elected president will be, we will continue to oppose these projects because they are not worthwhile. They will become an increasing burden for the community who will have to pay off overseas debts," Dadang told The Jakarta Post in Bandung on Monday. <br />
<br />
<b>Heryawan, however</b>, reiterated that his administration would go ahead with the projects, which he said would benefit the majority of people in the province. <br />
<br />
"Why should we stop projects which have been running well. We will go ahead and complete them for the community's sake," Heryawan said. <br />
<br />
The administration claims it needs to build the Jatigede Dam to overcome water shortages in thousands of hectares of farmland in <b>Cirebon, Majalengka and Indramayu</b>. The 800-million-cubic-meter <b>Jatigede dam</b> is projected to irrigate some 97,000 hectares of paddy. <br />
<br />
The planned construction of the <b>Jatigede </b>dam should be reviewed due to disparities between past and present cost estimates, Dadang said. <br />
<br />
The dam, which was first <b>planned</b> in <b>1963</b>, Dadang said, would displace more than 70,000 people, submerge five districts and 30 villages. It would also damage the ecosystem because it would inundate some 1,200 hectares of Perhutani state forest, he said. <br />
<br />
"We are concerned that the ecosystem would be damaged and that the dam would contribute significantly to the greenhouse effect because, based on research, it would create massive amounts of methane and carbon dioxide gas," Dadang said. <br />
<br />
Around 3,200 ha of the total 4,892 ha area planned for the dam is arable land, and has the potential to yield 80,000 tons of rice annually, <b>Walhi</b> estimates. <br />
<br />
Local residents first opposed the project when the government began offering compensation to landowners in 1983. <br />
<br />
The <b>Bandung Legal Aid Institute</b>, alongside the <b>West Java</b> and <b>Banten </b>chapters of the Land Reform Alliance Movement, have assertively opposed the project which has reportedly involved human rights violations due to unfair land compensation marred with intimidation of villagers by security personnel. <br />
<br />
The latest protests occurred early May this year when around 200 residents of seven surrounding villages, naming themselves the<b> Jatigede Planned </b>Submersion Alliance, presented their case to the West Java legislature. <br />
<br />
Villagers were extremely disadvantaged in the land compensation process from 1984 to 1986 when they were forced to accept compensation after facing being labeled PKI (communist) if they refused, villagers' spokesman Wahidin said. <br />
<br />
Heryawan was apparently unmoved by the villagers protests and predicted environmental impact of the project. <br />
<br />
"In every development project, it's normal to have pros and cons," he reiterated. <br />
<br />
Dadang said it would be better if the provincial administration reforested areas around the <b>Cimanuk river</b> delta which are key to irrigating the province's north coast area. <br />
<br />
"Of the 360,000 ha of damaged land, 47 percent is in the<b> Cimanuk river delta area</b>. The government should prioritize the reforestation of this area. They must not wait until the dam is built because it will only fill up with sediment from Cimanuk," Dadang said.<br />
</div>SIGIT PURWANTOhttp://www.blogger.com/profile/11890449223989598524noreply@blogger.com0